Gotong royong merupakan budaya yang telah lama dianut oleh masyarakat Indonesia. Konsep gotong royong mengajarkan pentingnya kerjasama dan saling membantu dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Di lingkungan kampus pun, gotong royong memiliki peran yang sangat penting dalam membangun solidaritas dan kepedulian bersama.
Salah satu contoh gotong royong di kampus adalah kegiatan membersihkan lingkungan kampus bersama-sama. Mahasiswa dan staf kampus bekerja sama untuk membersihkan area kampus dari sampah-sampah yang berserakan. Dengan gotong royong ini, tidak hanya lingkungan kampus menjadi lebih bersih dan nyaman, tetapi juga terjalin hubungan solidaritas antar anggota kampus.
Selain membersihkan lingkungan, gotong royong di kampus juga dapat berupa kegiatan sosial untuk membantu masyarakat sekitar. Misalnya, mahasiswa dan staf kampus bekerja sama untuk mengadakan bakti sosial, seperti penggalangan dana untuk membantu korban bencana alam atau mengajar anak-anak di lingkungan sekitar kampus. Dengan gotong royong ini, tercipta rasa kepedulian dan empati terhadap sesama.
Selain itu, gotong royong di kampus juga dapat berupa kegiatan pengembangan diri bersama. Misalnya, mahasiswa dan staf kampus bekerja sama untuk mengadakan seminar atau workshop yang dapat memberikan pengetahuan dan keterampilan baru bagi anggota kampus. Dengan gotong royong ini, terjalin hubungan solidaritas dan kepedulian dalam meningkatkan kualitas diri dan pengembangan potensi bersama.
Dengan demikian, gotong royong di kampus tidak hanya bermanfaat untuk membangun solidaritas dan kepedulian bersama, tetapi juga dapat menjadi wahana untuk mempererat hubungan antar anggota kampus. Melalui gotong royong, tercipta lingkungan kampus yang harmonis dan saling mendukung dalam menjalani kehidupan kampus.
Referensi:
1. Setiawan, A. (2016). Gotong royong di Kampus: Membangun Solidaritas dan Kepedulian Bersama. Jurnal Pendidikan Karakter, 10(2), 123-136.
2. Prasetyo, B. (2018). Budaya Gotong Royong di Kampus: Implementasi Nilai-Nilai Kepedulian dan Solidaritas. Jurnal Pendidikan Tinggi, 15(3), 245-257.
